Tari Panji Semirang dari Bali

Bali memiliki ragam jenis seni, budaya dan tradisi yang terkenal tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga hingga ke mancanegara.

Tari Panji Semirang

pic: rrsarinastiti.blogspot.com

Salah satu kesenian di Bali yang sangat terkenal yaitu tariannya. Karena itulah, wisatawan yang datang ke Bali pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyaksikan berbagai tarian khas Bali yang terkenal. Sebagian besar tarian biasanya akan melibatkan lebih dari satu orang dalam pertunjukkannya, namun ada juga tarian bali yang hanya melibatkan satu orang saja dalam penampilannya. Meskipun hanya satu orang yang terlibat, namun tarian tersebut tetaplah menarik untuk disaksikan.

Salah satu tari tunggal yang sangat menarik yaitu Tari Panji Semirang. Keistimewaan tarian ini yaitu, karena tarian ini menggambarkan tentang pengembaraan seorang laki-laki namun di tarikan oleh penari wanita. Tentu saja, ada sejarahnya mengapa tarian ini harus di tarikan oleh seorang wanita meskipun menceritakan kisah pengembaraan seorang laki-laki. Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara dengan menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan ini dilakukan setelah putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam Babad Bali tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji Inu Kertapati, dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja tidak memiliki gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini.

Kisah sejarah tarian ini yaitu diceritakan bahwa Galuh Candrakirana, seorang putri dari Kerajaan Kediri yang dijodohkan dengan Pangeran Inu Kertapati dari Kerajaan Jenggala. Namun, saat Pangeran datang untuk meminang putri, Galuh Liku yang juga jatuh hati mengatakan bawa Galuh Candrakirana telah menghilang. Namun, pangeran berhasil lolos dari rencana Galuh Liku yang ingin menikahinya, sementara itu Galuh Candrakirana pergi mengembara untuk mencari Raden Panji Inu Kertapati. (Yv)