Beda Sistem Transmisi Matic Beda juga Olinya

Mobil dengan transmisi otomatis saat ini menjadi favorit para pengendara di kota besar. Jelas saja, kemudahan dalam penggunaannya menjadi salah satu alasannya. Tanpa adanya pedal kopling, kamu hanya perlu menginjak pedal gas dan rem secara bergantian. Jadi, tidak akan terasa terlalu melelahkan ketika digunakan saat dalam kondisi macet. Apalagi, perawatannya juga terbilang mudah, tidak berbeda jauh dengan mobil dengan transmisi manual. Misalnya saja, menggunakan oli mobil terbaik, mengganti beberapa komponen secara berkala, dan beberapa perawatan standar lainnya. Hanya saja, ada satu hal yang membedakan mobil manual dengan matic, yaitu adanya ATF.

transmisi-maticATF atau Automatic Transmission Fluid yaitu oli khusus yang berfungsi membantu mekanisme perpindahan gigi secara otomatis. Bisa dikatakan, nyawa dari sistem kerja otomatis pada mobil matic terdapat pada olinya. Sebab itulah, jangan pernah sembarangan dalam memilih oli yang tepat untuk mobil kesayangan Anda. Hal inilah yang kadang terabaikan oleh pemilik kendaraan. Mereka menganggap, yang penting hanyalah memilih oli dengan brand yang menurut mereka terbaik, tanpa peduli apakah jenis oli yang dipilihnya tersebut sesuai atau tidak dengan sistem kerja dari kendaraan mereka.

Pada dasarnya, sistem kerja dari mobil matic ini bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sistem konvensional, sistem elektronik, dan sistem continuously Variable Transmission (CVT). Untuk setiap sistem kerja ini, menggunakan jenis oli yang berbeda dan akan berdampak buruk pada mesin jika sampai salah menggunakan oli.

  • Sistem konvensional.

Ini adalah sistem kerja yang paling sederhana diantara ketiganya. Pada sistem ini, tidak terdapat chips elektronik yang terendam oli. Oli ini hanya berfungsi sebagai pelumas dan tenaga hidrolis bertekanan tinggi.

  • Sistem elektronik.

Pada sistem ini, terdapat sebuah chip yang akan terendam oleh oli. Jika hanya menggunakan oli biasa, maka chip ini bisa rusak. Salah satu kriteria yang harus terpenuhi yaitu, oli yang digunakan tidak boleh mengandung arus listrik sama sekali.

  • Sistem Continuously Variable Transmission (CVT).

Untuk sistem ini, terbilang paling rumit diantara ketiganya. Sebab itulah, oli yang digunakan juga pasti berbeda. Oli harus memiliki kemampuan untuk mengikuti kecepatan dari perintah komputer yang terdapat dalam mesin.

Untuk jenis olinya sendiri, biasanya setiap brand yang memproduksi mobil sudah mengeluarkan oli khusus untuk mobil yang digunakan konsumen. Namun begitu, jika Anda memutuskan untuk membeli sendiri oli untuk mobil kesayangan, Anda bisa mengecek terlebih dahulu oli mana yang paling sesuai untuk Anda. Hal ini, biasaya terdapat di buku panduan yang akan Anda dapatkan saat membeli mobil. (Vita)