Proses Pencarian Minyak dari Perut Bumi

Minyak bumi merupakan salah satu kekayaan alam yang dibutuhkan oleh setiap orang di dunia. Minyak bumi ini biasanya berada jauh di dasar bumi (perut bumi), karena itulah membutuhkan Alat Berat untuk mendapatkannya. Alat berat ini digunakan untuk mengebor ke dalam perut bumi hingga kedalaman tertentu, dan kemudian dilakukan proses selanjutnya. Namun sebelum melakukan proses pengeboran, tentunya harus dilakukan proses pencarian lokasi terlebih dahulu. Lokasi yang di bor, haruslah lokasi yang telah di ketahui mengandung minyak bumi di dalamnya.

kilang minyakUntuk proses pencarian lokasi, ada beberapa metode yang bisa digunakan yaitu gravimetry (mengukur adanya aliran minyak, karena adanya gravitasi yang berbeda), magnetometry (mengukur perubahan medan magnetik akibat adanya aliran minyak), sniffers (alat elektronik untuk mendeteksi bau hidrokarbon) dan seismologi. Namun, metode yang umumnya digunakan yaitu seismologi. Seismologi sendiri, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai getaran atau goncangan yang terjadi pada bumi (misalnya gempa). Penggunaan metode seismologi ini berarti, memanfaatkan getaran dan penerima sinyal untuk mengetahui lokasi sumber minyak bumi. Pemicu getaran yang umum digunakan ada 3, yaitu compressed air gun (digunakan untuk eksplorasi di lepas pantai), thumper truck (khusus untuk eksplorasi di daratan) dan bahan peledak.

Thumper truck akan mengeksplorasi dengan cara melewati suatu lokasi sehingga menimbulkan getaran. Getaran dari thumper truck ini kemudian akan memancarkan sinyal atau gelombang bunyi (gelombang akustik). Sinyal ini akan merambat ke lapisan tanah, dan kemudian direfleksikan. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan kembali oleh batas antar lapisan yang nantinya akan ditangkap oleh geophone. Data dari sinyal yang ditangkap ini akan dikirimkan ke truck yang berfungsi sebagai pusat kendali.

Berdasarkan dari hasil pantulan sinyal inilah, para ahli dapat memperkirakan mengenai susunan batuan atau materi yang terkandung dalam perut bumi. Dari data ini juga, dapat diketahui apakah lokasi tersebut mengandung minyak atau tidak. Selain untuk mendeteksi keberadaan minyak bumi, cara ini juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas bumi. (Yv)